Sabtu, 22 Desember 2012

MAKALAH MANFAAT LINTAH BAGI KESEHATAN MANUSIA Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia Dosen Pengampu: Trisna Andarwulan S,S. M.pd Oleh: Intan Putri Nazila (12640025) JURUSAN FISIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG 2012 KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas segala curahan nikmat-Nya, sehingga penulis masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia yang berjudul “Manfaat Lintah bagi Kesehatan Manusia”. Shalawat serta salam semoga tetap selalu tercurah limpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw. yang telah memberikan seluruh cintanya kepada seluruh umat manusia sehingga tampaklah jalan kebenaran dan jalan kebatilan, semata karena niat tulusnya dan amanat mulia dari Allah Swt. Keberhasilan dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak yang dengan tulus membantu dalam proses pembuatan makalah ini dari awal sampai akhir. Atas dasar alasan tersebut kami mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dosen Mata Kuliah Bahasa Indonesia, Ibu. Trisna Andarwulan S,S. M.pd yang telah membina penulis dalam mengerjakan makalah ini. 2. Serta semua pihak terkait yang ikut membantu dalam penyelesaian makalah. Besar harapan penulis supaya makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi penyempurnaan makalah ini. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Malang, 12 Desember 2012 Intan Putri Nazila NIM. 12640025 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL i KATA PENGANTAR ii DAFTAR ISI iii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 1.2 Rumusan Masalah 1 1.3 Tujuan Penulisan 2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Lintah 3 2.2 Ciri-ciri Lintah 3 2.3 Zat-zat yang terkandung dalam Lintah 5 2.4 Terapi Lintah 6 2.4.1 Cara Melakukan Terapi Lintah 6 2.4.2 Efek Samping Terapi Lintah 6 2.5 Manfaat Lintah bagi Kesehatan Manusia 7 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan 12 3.2 Saran 12 DAFTAR PUSTAKA 13 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara beriklim tropis. Oleh karena itu, di Indonesia terdapat aneka ragam flora dan fauna. Seperti daun talas, daun jambu biji, daun sirih, cacing tanah, dan lain-lain. Dan dengan semakin berkembangnya teknologi, banyak penemuan-penemuan yang dilakukan oleh para ilmuan, sehingga didapatkan pengetahuan baru yang tidak diketahui oleh masyarakat, misalnya manfaat daun talas sebagai obat untuk membekukan darah saat luka, daun jambu biji sebagai obat diare, daun sirih sebagai obat pencegah keputihan yang berlebihan, cacing tanah untuk meredakan panas pada penderita tifus, dan lain sebagainya. Sebagian besar orang, tentu telah mengenal Lintah. Menurut Justiana (2009), mendefinisikan lintah (hirudo Medicinalis) adalah hewan dari kelompok filum Annelida subkelas Hirudinea. Mayoritas orang menganggap lintah adalah hewan yang menjijikkan dan sangat berbahaya. Karena dalam waktu 30 menit lintah bisa menyedot darah sebanyak 15 ml s/d kuota yang cukup untuk hidupnya selama setengah tahun. Namun disamping itu, lintah mengandung zat-zat yang bermanfaat bagi tubuh manusia. Itulah yang membuat penulis semakin tertarik membuat makalah dengan judul Manfaat Lintah bagi Kesehatan Manusia. Agar masyarakat tahu bahwasanya lintah mengandung banyak manfaat bagi kesehatan manusia. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis dapat merumuskan beberapa masalah yaitu: 1. Apakah Lintah itu? 2. Bagaimana ciri-ciri Lintah? 3. Apa saja zat-zat yang terkandung dalam tubuh lintah? 4. Bagaimana cara terapi lintah dan apa saja efek sampingnya? 5. Apa saja manfaat lintah bagi kesehatan tubuh manusia? 1.3 Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari penulis ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pengertian lintah 2. Untuk mengetahui ciri-ciri lintah 3. Untuk mengetahui zat-zat yang terkandung dalam tubuh lintah 4. Untuk mengetahui cara-cara terapi lintah dan efek sampingnya 5. Untuk mengetahui manfaat lintah bagi kesehatan tubuh manusia BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian lintah Lintah adalah hewan dari kelompok filum Annelida subkelas Hirudinea. Terdapat jenis lintah yang dapat hidup di daratan, air tawar, dan laut. Seperti halnya kerabatnya Oligochaeta, mereka memiliki kliteum. Seperti cacing tanah, lintah juga hermaprodit (berkelamin ganda). Mereka mempunyai alat penghisap pada setiap ujungnya. Pada ujung yang satu terdapat alat penghisap dengan mulut dan di ujung yang lain ada alat seperti perekat untuk menempel. Dikerongkongan tempat isapnya terdapat tiga rahang berbentuk setengah gergaji yang dihiasi sampai 100 gigi kecil. Ukuran dan panjang dari lintah ada berbagai macam ukuran, dari ukuran kecil, sedang, dan besar. Dari panjang 1 inci sampai dengan 10 inci (Justiana, 2009). Lintah dibedakan dari pacet bukan berdasarkan taksonomi, tetapi lebih pada habitat kesukaanya. Lintah sehari-hari hidup di air, sedangkan pacet sehari-harinya melekat pada daun atau batang pohon. Semua spesies lintah adalah karnivora. Beberapa merupakan predator, mendapat makanan dari berbagai jenis invertebrate seperti cacing, siput, atau larva serangga. Lintah ada yang berwarna hitam, coklat, dan hijau dengan garis putus-putus pada bagian atas badanya. Terdapat 65 jenis lintah yang dapat hidup didaratan, air tawar, payau dan laut (Justiana, 2009). 2.2 Ciri-ciri lintah Secara umum, lintah berbadan leper, mempunyai 34 gelang dan penghisap pada ujungnya. Ukuran biasa adalah 50 mm dan bahkan mencapai 30 cm. Seekor lintah mungkin mengambil waktu 15 hingga 30 menit untuk menyedot darah dari badan manusia. Dalam tempo waktu tersebut, ia dapat menghisap kira-kira 2,5 sehingga 5,5 gr darah. Kuantiti darah tersebut sudah cukup bagi lintah untuk bertahan selama 6 bulan. Pada air liur lintah terdapat sekurang-kurangnya 15 jenis zat cair, Diantaranya ialah sejenis zat yang sama seperti yang terkandung didalam putih telur. Hewan ini tidak memiliki parapodium maupun seta pada segmen tubuhnya. Sekalipun dikenal dengan nama umum lintah penghisap darah, bagian terbesar diantaranya tidak hidup sebagai ektoparasit, dan secara khusus ciri-ciri lintah adalah sebagai berikut (Priadi, 2009) : 2.2.1 Sistem pencernaan lintah Sistem pencernaan lintah terdiri dari mulut, faring, tembolok, lambung, rectum, anus. Anus terletak pada bagian dorsal. Predator makan larva, keong, serangga, cacing 75 % penghisap darah, melekat/menempal pada permukaan tubuh vertebrata. Darah dihisap oleh faring otot dan menampung dalam tembolok. Enzim saliva (hirudin) mencegah koagulasi darah.Dalam 1x makan , lintah menghisap darah 10x berat badanya. 2.2.2 Sistem reproduksi lintah • Monoceous • Jantan : 4-12 pasang testis, 1 pasang ductus spermaticus • Betina : 2 ovarium dan oviduct yang berhubungan dengan kelenjar albumin dan vagina di median yang bermuara di belakang porus genitalia jantan • Tidak ada tingkat larva • Lintah membentuk kokon yang mengandung telur yang telah dibuahi dan kokon akan diletakkan dalam air/tanah 2.2.3 Sistem pernafasan lintah Lintah menyedot oksigen melalui kulitnya yang lembap jika keadaan air kurang oksigen, lintah akan muncul ke permukaan. 2.2.4 Saraf dan Indera • Ruas 5 dan 6 terdapat lingkar saraf ganglia “otak” • Alat indera = mata dan papilla • Mata = fotoreseptor • Papilla dan Sensila = tonjolan kecil pada epidermis yang berfungsi sebagai peraba dan perasa. 2.3 Zat-Zat yang terkandung dalam Lintah Dari hasil kajian-kajian dan penelitian ilmiah yang dilakukan, telah diketahui bahwa lintah mengandung banyak zat yang banyak sekali manfaatnya bagi tubuh manusia. Berikut ini antara lain zat-zat yang terkandung dalam lintah (Rahman, 2011) : a. Nitric Oxide : Dalam satu kajian ilmiah University Purdue, Lintah jenis Hirudo Medicinalis dikenal dapat mengeluarkan NO secara alami. Sementara kajian ilmiah lainya mengatakan bahwa NO dapat menyelesaikan 90% masalah kegagalan ereksi kaum lelaki. Vagina dan klitoris wanita apabila tersentuh oleh unsure NO ini, juga dapat meningkatkan rangsangan seksual, dimana NO tersebut akan member stimulus pada saraf-saraf yang memacu gairah seksual wanita. b. Hirudin : adalah zat yang dapat mencairkan pembekuan darah, unsure Hirudo medicinalis dipakai dalam operasi syaraf-syaraf yang kecil, misalnya bekas operasi pada bagian tubuh tertentu, untuk mencairkan darah yang menggumpal (beku) paska operasi atau saluran darah yang tersumbat. Hirudin terdiri dari 65 Asam amino yang berpotensi, menghambat pendarahan atau pembekuan darah. Hirudin akan mengurangi gumpalan darah yang terbentuk dan meningkatkan aliran darah pada bagian tertentu dalam tubuh kita. c. Histamine : adalah zat yang berfungsi sebagai pengembang. Zat pengembang ini ditemukan pada bagian ludah lintah. d. Hyaluronidase : Zat yang berasal dari ludah lintah yang termasuk dalam jenis obat bius. e. Anti Kolagen : Zat yang keluar dari air liur lintah atau spesies sejenis berdasarkan penelitian ternyata dapat digunakan untuk perawatan dan pengendalian trombosit. Zat ini dapat berfungsi sebagai penunda penuaan dan dapat digunakan sebagai bahan dasar kosmetika. 2.4 Terapi Lintah 2.4.1 Cara Melakukan Terapi Linta lintah dapat dilakukan dengan menempelkan dua-tiga ekor lintah disetiap anggota tubuh yang sakit, selama kurang lebih 30 menit dan tergantung dari tingkat parah atau tidaknya penyakit yang diderita. Setelah kenyang menghisap darah kotor, lintah akan jatuh sendiri dan hanya bisa digunakan untuk sekali pakai saja dan dibuang. Bekas gigitan lintah ditutup dengan plester. Lintah akan menghisap lender dan darah yang menyumbat pembuluh darah sehingga peredaran darah kembali lancer (Anshori, 2011). Lintah juga dapat dioleskan kedalam bagian tubuh dengan cara diproses menjadi minyak, yaitu dengan cara (Anshori,2011) : a. Lintah biasanya diambil pada musim kemarau, cara menagkapnya dengan abu, atau ditits dengan minyak tanah, lalu dikeringkan dengan menjemmurnya dibawah sinar terik matahari atau di panggang. Lintah yang sudah dibersihkan di goring dengan minyak bijan sampai kering kuning kemudian di keringkan. b. Kumpulkan lintah yang berukuran besar dan yang masih hidup. Lalu masukkan kedalam toples atau ke tempat bekas selai yang sudah berisi minyak sayur. Setelah dimasukkan tutup dengan rapat dan dibiarkan selama 7 hari. Lintah akan melebur menjadi satu dengan minyak sayur. Dan minyak sayur itu akan berubah menjadi hitam seperti warna lintah. 2.4.2 Efek Samping Terapi Lintah Adapun efek samping terapi lintah antara lain adalah (Anshori, 2011) : a. Lokal Gatal Transient gatal di tempat gigitan lintah dalam beberapa hari pertama setelah pengobatan sangat umum dan tidak boleh salah untuk reaksi alergi. Dalam studi tentang kemanjuran terapi lintah pada pasien dengan osteoarthritis lutut, sekitar 70% dari pasien yang diobati dengan lintah mengalami gatal local yang berlangsung rata-rata dua hari. Ketika pasien mengalami gatal local, pasien tidak boleh menggaruk gigitan lintah, terutama setelah penutupan luka awal, karena bisa menyebabkab penundaan penyembuhan luka. b. Bekas Luka Bila dibiarkan, gigitan lintah akan cepat menyusut dan tak terlihat cabang tiga kecil dalam waktu selama satu sampai tiga minggu. Namun, jika penyembuhan luka terganggu akibat menggaruk luka atau infeksi sekunder, bekas luka akan tetap terlihat untuk waktu yang signifikan lebih lama. c. Gangguan Luka Penyembuhan Setelah lintah tetes off, tepi luka tiga cabang umumnya membengkak selama 12-48 jam disertai dengan perasaan ketegangan local, panas, dan memerah. Bintik-bintik darah kecil (ecchymoses) berkembang di bawah kulit di sekitar gigitan lintah. 2.5 Manfaat Lintah bagi kesehatan Manusia Lintah merupakan hewan yang menjijikkan ternyata menyimpan banyak manfaat bagi kesehatan manusia, diantara manfaat lintah untuk kesehatan, yaitu (Anshori, 2011) : a. Untuk Mengatasi Penyumbatan darah Lintah, binatang sejenis cacing yang gemar mengisap darah, sejak ratusan tahun lalu dikenal sebagai media penyembuhan serbaguna untuk penyakit yang berhubungan dengan peredaran darah. Lintah yang ditempelkan pada kulit akan menghisap darah kotor pada tubuh manusia. Ketika melekat dan menghisap darah, lintah mengeluarkan zat anestesi yang membuat korban tidak merasa sakit serta menghasilkan suatu cairan yang mampu mencegah terjadinya penggumpalan dan pengeringan darah yang disebut zat anti kogulan. Setelah dilakukan penelitian, ternyata lintah diakui mampu mengobati penyumbatan darah, dan dapat menghisap darah kotor, darah statis, maupun darah teracuni. Karena lintah mengeluarkan liur yang mengandung hirudin yang bercampur dengan darah dan membawanya ke seluruh tubuh, sehingga sirkulasi darah menjadi lancer, dan tubuh menjadi sehat dan terasa bugar kembali. b. Untuk Mencegah Serangan Jantung Peniliti dari rumah sakit di Selandia Baru mengadakan penelitian tentang penyakit serangan jantung. Mereka telah meneliti keefektifan penggunaan obat baru yaitu Bivalrudin untuk penanganan penyakit coronary thrombosis melalui serangkaian percobaan. Menariknya, ternyata Bivalrudin adalah bentuk lain dari Enzim Hirudin yang terkandung dalam air liur lintah. Bivalrudin mengandung effect anti-coagulant yang permanen dan mengurangi kemungkinan serangan jantung sampai dengan 33%. Pengobatan dengan enzym yang terkandung dalam lintah ini diketahui 30% lebih efektif daripada penggunaan heparin. c. Untuk Mengobati luka pada penderita Diabetes (gantren) Setiap tahun lebih dari tiga juta orang di seluruh dunia meninggal akibat dari komplikasi Diabetes Mellitus atau dengan kata lain terjadi satu kematian setiap tiga detik. Diet serta olahraga yang teratur kemungkinan dapat mengurangi glukosa didalam tubuh secara drastis. Namun, ketika seorang penderita Diabetes Mellitus mengalami luka, maka luka tersebut dapat menjalar hingga diharuskan amputasi. Terapi lintah sangat efektif sebagai obat untuk luka tersebut. Untuk mengobati Diabetes Mellitus (kering) lintah-lintah tersebut ditempelkan pada bagian yang matirasa, kesemutan, kaku, sakit di sekitar kaki maupun tangan, gangguan seperti buang air kecil pada malam hari, tidak bias buang air besar setiap hari, dan gangguan disfungsi ereksi bisa disembuhkan dengan terapi sedot lintah dan herbal secara teratur. Untuk Diabetes Mellitus (basah) lintah-lintah tersebut di tempelkan pada bagian tubuh yang bengkak, luka yang tidak bisa sembuh, busuk, sudah matirasa di sekitar lubang luka. Saraf/jaringan yang mati akan hidup kembali hanya dengan terapi lintah tanpa perlu diamputasi, Diabetes Mellitus (basah) bisa disembuhkan. d. Untuk Mengobati Saraf terjepit / Cidera Otot Kesemutan adalah gejala yang muncul akibat gangguan pada system saraf sensorik. Gangguan itu timbul karena rangsang listrik pada system itu tidak tersalur secara penuh. Berikut ini penyebab kesemutan diantaranya, saraf terjepit otot, tertimbun cairan tertentu dalam tubuh, atau tercepit benda lain diluar tubuh yang mempengaruhi otot dan saraf, juga akibat aktivitas anggota tubuh entah tangan, kaki, atau bagian tubuh lain tanpa henti. Dimulai dari rangsangan berupa sentuhan, tekanan, rasa sakit, suhu panas/dingin. Rangsangan ini diterima reseptor saraf pada kulit, lalu dikirim ke saraf tepi, masuk dalam susunan saraf pusat di sumsum tulang belakang. Gangguan saraf tepi yang biasanya mewujudkan gejala kesemutan bisa muncul akibat saraf terjepit otot atau jaringan lain. Di dalam tulang punggung, berjajar sumsum tulang yang bisa menekan saraf disekitarnya atau menekan saraf yang keluar dari setiap tulang punggung. Di setiap tulang punggung terdapat lubang tempat keluar akar saraf yang berasal dari sumsum tulang. Tempat keluar ini bisa dipesempit oleh inti tadi, sehingga saraf tertekan. Inilah yang biasa disebut saraf terjepit oleh kebanyakan orang. e. Mengatasi Impotensi dan Memperbesar alat vital pria Lintah secara turun temurun sangat terkenal dalam mangatasi problem sexual pria, seperti mengobati ejakulasi dini dan disfungsi ereksi. Tidak hanya mengatasi problem sexual. Lintah juga diyakini dapat memperbesar alat vital pria. Dari kajian-kajian ilmiah yang dilakukan, lintah banyak mengandung Nitric Oxide (NO) yang berfungsi menyelesaikan 90% masalah kegagalan ereksi kaum lelaki, juga mengandung Histamine yang berfungsi sebagai zat pengembang, serta mengandung Hirudin sebagai zat yang menghambat pembekuan darah. f. Mengatasi Migraine Penderita sakit kepala sebelah (migraine) akan membaik setelah menjalani terapi lintah. Lintah mengandung hirudin yang berfungsi mencairkan pembekuan darah, sehingga peredaran darah di dalam otak kembali lancer. Pasien akan merasakan sakit yang berkurang, kepala terasa enteng, tidur pulas dan bangun tanpa rasa sakit. g. Mengatasi Kerontokan dan Kebotakan Lintah mengandung zat untuk melancarkan dan meningkatkan sirkulasi darah. Begitu juga apabila terapi lintah dilakukan pada bagian kulit kepala yang mengalami kerontokan dan kebotakan, peningkatan sirkulasi darah akan memacu pemusatan dan penghantaran nutrisi ke akar rambut(folikel) yang nantinya akan memacu pertumbuhan rambut. Individu yang mengalami alopecia/kebotakan dikarenakan oleh jamur juga dapat teratasi, karena lintah mengandung zat alami antibakteri pada liurnya yang akan memerangi jamur tersebut. h. Mengobati Penyakit Ginjal Telah ditemukan bahwa terapi lintah secara signifikan dapat membantu individu untuk memiliki ginjal sehat. Karena ginjal bisa rusak oleh pengaruh diabetes, salah satunya adalah peningkatan viskositas (kekentalan) darah. Enzim yang ditemukan di air liur lintah (terutama enzim antikoagulasi) dapat membantu mencegah pembekuan darah atau kekentalan darah. Enzim penting lain yang mengurangi tekanan pada fungsi penyaringan dari ginjal adalah enzim yang membantu melarutkan gumpalan darah, meningkatkan aliran darah atau sirkulasi, memperbesar pembuluh darah oleh enzim yang mirip histamine. Semua enzim ini bekerja sama untuk membantu ginjal menerima sirkulasi darah yang baik, Sehingga membantu ginjal untuk menyaring racun dan bahan limbah dari tubuh secara maksimal. Jika ada peradangan pada ginjal yang menghalangi tindakan penyaringan, terapi lintah dapat terbukti bermanfaat melalui senyawa anti-infalamansi dalam air liur lintah. Manfaat lain dari terapi lintah termasuk efek antibakteri yang membantu melawan infeksi pada ginjal. i. Mengobati Penyakit Hepatitis Terapi lintah telah digunakan dalam pengobatan banyak penyakit selama ribuan tahun. Suplai darah yang sehat diperlukan untuk melawan infeksi dan peradangan pada hati. Dan enzim yang bermanfaat ditemukan dalam air liur lintah seperti enzim anti-inflamasi yang membantu mengurangi pembengkakan serta enzim histamine yang bermanfaat untuk vasodilate (melebarkan) pembuluh darah, meningkatkan sirkulasi aliran darah. j. Mengobati Penyakit Arthritis (Radang sendi) Senyawa pada air lir lintah yang dapat mengurangi peradangan pada sendi disebut bdelins dan eglins, yang bertindak sebagai anti inflamasi (anti peradangan). Selain komponen anti inflamasi, air liur memiliki zat histamine yang bertindak sebagai vasodilator yang berperan penting dalam pengobatan arthritis, karena ketika pembuluh melebar(memperluas) akan meningkatkan aliran darah yang pada akhirnya akan membasuh senyawa atau sesuatu yang menyababkan terasa sakit dan peradangan pada sendi atau bagian tubuh lainnya. Perlakuan terapi lintah secara rutin terbukti efektif menghilangkan rasa nyeri. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan diatas di dapatkan kesimpulan sebagai berikut: 1. Lintah (hirudo Medicinalis) adalah hewan dari kelompok filum Annelida subkelas Hirudinea. 2. Ciri-ciri lintah secara umum adalah berbadan leper, mempunyai 34 gelang dan penghisap pada ujungnya, ukuran biasa adalah 50 mm, dapat menyedot darah dari badan manusia sekitar 2,5 sampai 5,5 gr darah dalam waktu 15 hingga 30 menit, dan mempunyai ciri khusus pada sistem pencernaan, reproduksi, pernapasan, saraf dan indera pada lintah. 3. Zat-zat yang terkandung dalam tubuh lintah antara lain Nitric Oxide(NO), Hirudin, Histamine, Anti Kogalen, Hyaluronidase. 4. Terapi lintah dapat dilakukan dengan cara menempelkannya atau dioleskan dalam bentuk minyak pada anggota tubuh yang sakit, tetapi terapi lintah juga dapat menimbulkan efek samping yaitu lokal gatal, bekas luka dan gangguan luka penyembuhan 5. Lintah yang menjijikkan ternyata menyimpan banyak manfaat bagi manusia yaitu, untuk mengatasi penyumbatan darah, mencegah serangan jantung, mengobati luka pada penderita diabetes, mengobati saraf terjepit, mengatasi impotensi, mengobati migraine, mengobati sakit ginjal, mengatasi kebotakan, mengobati arthritis, dan mengobati hepatitis. 3.2 Saran a. sebaiknya jangan terlalu bergantung pada obat – obatan yang banyak mengandung bahan kimia yang dapat membahayakan. b. Membiasakan mengkonsumsi bahan alami seperti lintah yang mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan tubuh manusia. DAFTAR PUSTAKA Anshori, 2011. Manfaat Lintah bagi Kesehatan. Bandung: Ganesa Exacta Justiana, Sandri. 2009. Khasiat Hewan Melata. Jakarta: Yudhistira Priadi, Arif. 2009. Biology Flora Fauna. Jakarta: Binacipta Rahman, Agus. 2011. Kandungan Kimia Lintah.Yogyakarta: Graha Ilmu

1 komentar:

VIVAnews - DUNIA

Popular Posts

buka blog

  © Blogger templates The Transformers by Blog Tips And Trick 2009