Rabu, 15 Juni 2011

Para Tokoh Apresiasi Kejujuran Siami

Maria Natalia Koalisi Masyarakat Pendukung Kejujuran pagi ini, Kamis (16/06/2011) berkumpul di Aula Mahkamh Konstitusi untuk memberikan apresiasi dan dukungan bagi kejujuran yang ditunjukkan oleh Siami yang mengungkapkan tindakan curang dalam ujian nasional di sekolah Alif (13), siswa Gadel II Tandes, Surabaya.
JAKARTA, KOMPAS.com - Koalisi Masyarakat Pendukung Kejujuran, Kamis (16/06/2011), berkumpul di Aula Mahkamah Konstitusi untuk memberikan apresiasi dan dukungan bagi kejujuran yang ditunjukkan oleh Siami, seorang ibu yang mengungkapkan terjadinya instruksi kecurangan di sekolah Alif (13), anaknya, yang menjadi siswa SD Gadel II Tandes, Surabaya. Acara yang bertajuk "Jujur Itu Hebat" dihadiri oleh sejumlah tokoh-tokoh masyarakat, diantaranya Fahmi Idris, Todung Mulya Lubis ,Yenny Wahid, Bambang Harry Mukti, Anies Baswedan dan Imam Prasodjo. Selain itu, turut hadir pula dua politisi seperti Ramadhan Pohan dan Pramono Anung.
Ibu Siami menunjukkan secara sederhana contoh yang luar biasa. Contoh dari bawah masyarakat pun lebih bernilai. Jujur itu tidak kelihatan.

Sejumlah wakil dari NGO juga terlihat menghadiri acara ini, diantaranya Kontras, ICW, LBH serta forum maupun Serikat-serikat guru di Jakarta dan sekitarnya. Setiap tamu yang menghadiri acara ini mendapat stiker dan pin berwarna hijau bertuliskan sesuai dengan tema acara" Jujur Itu Hebat". Siami diusung sebagai ikon kejujuran untuk Bangsa Indonesia dan dunia pendidikan.
"Sayang sekali kejujuran ini dicontohkan bukan dari atas (Pemerintah). Beberapa saat lalu Ibu Siami menunjukkan secara sederhana contoh yang luar biasa. Contoh dari bawah (masyarakat) pun lebih bernilai. Jujur itu tidak kelihatan. Kita perlu teladani sikap yang ditunjukkan oleh Ibu Siami ," ujar Fahmi di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta.
Setiap orang yang hadir dalam acara ini termasuk tokoh-tokoh diminta memberikan tanda tangan dukungan untuk Siami di sebuah papan merah tua yang bergambar wajah Siami. Anis Baswedan yang juga mewakili tokoh di bidang pendidikan, mengungkapkan, kasus yang dialami Siami merupakan kesalahan dari sebuah sistem pendidikan. Ia percaya masih banyak guru yang jujur, tapi ada pada kondisi sistem yang tidak pernah menghargai sebuah kejujuran.
"Pemerintah harusnya memberikan insentif bagi mereka guru-guru yang mengedepankan kejujuran. Kalau kejujuran hilang di sekolah bagaimana, kita harapkan kejujuran dalam bangsa ini," jelas Anies.
Dalam acara ini, Siami memang tidak hadir karena ia telah kembali ke Surabaya, tetapi panitia merencanakan untuk melakukan teleconference dengan Siami. Hal ini agar Siami tahu bahwa kejujurannya dan anaknya Alif mendapat dukungan dari masyarakat dan tokoh publik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

VIVAnews - DUNIA

Popular Posts

buka blog

  © Blogger templates The Transformers by Blog Tips And Trick 2009