Selasa, 14 Juni 2011

Kisruh Kongres PSSI; Kelompok 78 Kini Menuai Kecaman

Kisruh Kongres PSSI; Kelompok 78 Kini Menuai Kecaman JAKARTA (Pos Kota) – Kongres PSSI yang tak menghasilkna apa-apa mengundang penyesalan mendalam sekaligus kecaman kalangan pemerhati sepakbola. Apalagi kekisruhan itu akibat yang ditimbulkan oleh Kelompok 78 yang ingin memaksakan kehendaknya.
Sekretaris Jenderal The Jakmania Richard Achmad menjelaskan, kekisruhan itu sebenarnya bisa saja tak terjadi jika sejumlah pihak mau menyelesaikan segala persoalan sebelum digelarnya Kongres 20 Mei lalu.
“Secara de fakto kelompok 78 memang punya hak sebagai pemilik suara yang sah. Tapi pada prakteknya, tidak semua anggota yang berada dalam kelompok 78 bisa menggunakan hak suaranya. Jadi terkesan, jika mereka berusaha memanfaatkan hak suara yang mereka miliki untuk kepentingan-kepentingan yang tidak sejalan bagi kemajuan sepak bola Tanah Air. Itulah yang kami sesalkan,” kata Richad.
Richard menambahkan bahwa kekisruhan yang terjadi sebenarnya bisa saja dicegah, jika semua pihak mau ‘duduk bersama’ menyelesaikan segala polemik yang ada. Sejumlah pihak tersebut, antara lain terdiri dari para pemegang hak suara di luar kelompok 78, KONI sebagai induk olahraga nasional, dan Menpora sebagai pihak pemerintah.
“Kekisruhan kemarin sebenarnya tidak akan terjadi, jika semua pihak mau menyelesaikan permasalahan yang ada selama ini sebelum digelarnya kongres. Namun kenyataannya, hal itu tidak dilakukan. Akibatnya, kelompok 78 yang merasa punya hak suara yang sah, bisa melakukan hal-hal seperti yang terjadi di kongres kemarin,” jelasnya.
“Di luar dari itu, saya sebagai suporter sangat kecewa melihat stuasi yang terjadi pada sepak bola Tanah Air. Selain minim prestasi, sepak bola kita akan terus seperti ini, jika tidak segera dibenahi. Terkait bakal adanya sanksi kepada PSSI, kami akan mendukung apa pun keputusan FIFA. karena semua keputusan itu, pasti ada sisi positifnya dan sisi negatifnya ,” tutupnya.
TONTONAN BODOH

Sementara itu para pemain Cileduk Old Star (COS) pun merasa kecewa tidak adanya keputusan dalam Kongres PSSI akibat tekanan dari K 78.
“Kami kecewa atas tontonan bodoh para elit sepakbola  dalam kongres PSSI yang ricuh kemarin,” cetus kiper COS, Haji Abdullah,kemarin.
PNS berusia 50-an tahun yang juga  salah satu pelatih SSB All Star Galapuri  ini menyayangkan sikap para ‘perusuh’ kongres yang tidak memikirkan impian para generasi muda sepakbola.
“Mereka benar-benar memalukan memperjuangkan kepentingan sendiri-sendiri maupun kelompoknya saja di hadapan pemantau dari FIFA,” sambungnya.
Dia berharap, FIFA masih melihat kecintaan besar masyarakat Indonesia terhadap sepakbola sehingga tak perlu menjatuhkan sanksi. Bukan saja Abdullah, pemain dan pengurus COS serta mungkin jutaan rakyat Indonesia lainnya berharap yang sama.    Klub COS sendiri yang terdiri dari pemain berusia 40-an ke atas tetap beraktivitas sepakbola secara aktif.
Sehari setelah kongres  PSSI yang rusuh, COS melaksanakan ‘kongres’ yang damai dan aklamasi di kawasan Cirata, Bandung Barat, Jawa Barat,  melanjutkan kepengurusan AKP Guntur selaku ketua dan jajarannya  yang selama ini cukup solid. Sore hari sebelum ‘kongres’, para pemain COS melakukan laga persahabatan dengan kaum muda di kawasan tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

VIVAnews - DUNIA

Popular Posts

buka blog

  © Blogger templates The Transformers by Blog Tips And Trick 2009